Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Dan perlu diketahui bahwa Indonesia menyimpan banyak khasanah sastra, baik sastra klasik maupun sastra modern yang sangat beragam jenisnya. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki
tradisi sastra entah itu dalam bentuk lisan ataupun tulisan. Naskah-naskah sastra klasik Indonesia banyak
ditemukan dalam berbagai bahasa daerah diantaranya bahasa Melayu, Jawi, Sunda,
Batak, Bone, ataupun Makassar. Sementara ragam bentuk
sastranya juga beragam mulai dari Puisi, syair, pantun, gurindam, karmina, mantra, hikayat dan prosa. Dalam setiap karya sastra baik klasik maupun modern tersebut mengandung muatan nilai-nilai budaya dan moral
yang tinggi.
Sebagai negara
yang sarat akan budaya dan tradisi luhur,
memperkenalkan karya sastra merupakan sebuah jembatan pendidikan moral yang
baik dan penting. Mengapa? Karena sejatinya semua karya sastra membawa
identitas suatu bangsa. Lalu bagaimana kita dapat belajar dan mengenal sastra?
Banyak ragam cara untuk mempelajari sastra. Kita dapat belajar sastra melalui
pendidikan formal maupun non formal. Untuk pendidikan formal kajian sastra
seringkali digalakkan pada kelas bahasa dan sastra. Sementara untuk belajar
sastra tanpa melalui lembaga kita dapat belajar dari tutur kata, membaca buku,
peristiwa, dan berbagai kegiatan dalam kehidupan sehari-hari yang sebetulnya
adalah cerminan dari sastra itu sendiri, karena sastra adalah bagian dari budaya.
Melalui pendidikan
formal, kelas Bahasa dan Sastra diharapkan menjadi kelas yang mampu menciptakan
iklim cinta pada budaya bangsa sendiri. Namun, seiring derasnya pengaruh
negatif budaya negara lain, masyarakat Indonesia mulai melupakan nilai-nilai luhur
budaya bangsa yang terdapat dalam karya sastra lokal. Masyarakat Indonesia
kurang mengenal karya sastra miliknya sendiri, yang bersumber dari tradisi
lisan maupun tulisan leluhurnya. Sekolah-sekolah khususnya kelas bahasa yang
diharapkan menjadi mediator perkenalan dan apresiasi sastra memiliki batu
sandungan dan permasalahan internal tersendiri. Akhirnya, pembelajaran sastra masih
menjadi anak bawang dalam pelajaran sekolah.
Ragam Jenis sastra yang begitu luas dan waktu pertemuan dalam kajian sastra yang terbatas juga menjadi problem tersendiri, untuk itulah website Lini Sastra ini dibuat. Melalui website Lini Sastra kami sebisa mungkin akan memperkenalkan khazhanah sastra baik sastra klasik maupun modern. Lini Sastra ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk mengkaji sastra, mengapresiasi sastra, mengenal budaya dan kreatifitas bangsa melalui karya sastra. Semoga Lini Sastra ini dapat bermanfaat untuk semua dan dapat berkembang dengan baik sesuai tujuan dibukanya website Lini Sastra ini, yakni menjadi media yang kaya akan khazanah sastra dan menciptakan identitas yang baik untuk bangsa.
Ragam Jenis sastra yang begitu luas dan waktu pertemuan dalam kajian sastra yang terbatas juga menjadi problem tersendiri, untuk itulah website Lini Sastra ini dibuat. Melalui website Lini Sastra kami sebisa mungkin akan memperkenalkan khazhanah sastra baik sastra klasik maupun modern. Lini Sastra ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk mengkaji sastra, mengapresiasi sastra, mengenal budaya dan kreatifitas bangsa melalui karya sastra. Semoga Lini Sastra ini dapat bermanfaat untuk semua dan dapat berkembang dengan baik sesuai tujuan dibukanya website Lini Sastra ini, yakni menjadi media yang kaya akan khazanah sastra dan menciptakan identitas yang baik untuk bangsa.
Terimakasih,
Redaksi Lini Sastra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar