Sabtu, 13 Januari 2018

Mengenal Bahasa Puisi


Tahukah anda bahwa puisi memilki makna yang dalam dan bahkan dapat membuka identitas suatu bangsa, khususnya suasana batin dan identitas latar belakang kehidupan sang pujangga itu sendiri?


Pada umumnya puisi menggunakan bahasa yang padat, mempunyai makna yang dalam dan tersembunyi. Para pujangga biasanya menggunakan bahasa yang khas untuk menggambarkan apa yang dilihat, didengar atau apa yang dirasakan. Selain itu bahasa yang dipakai tidak terikat dengan penggunaan kaidah bahasa, mereka membebaskan diri dari kaidah-kaidah tersebut untuk mengekspresikan jiwanya.

Untuk dapat memahami atau menemukan makna yang terkandung dalam sebuah puisi kita dapat melihat dari konteks makna tersirat dan juga makna tersurat yang tampak dari puisi tersebut. Konteks di sini merupakan segala hal yang ada di sekitar teks, termasuk pada waktu, perasaan, suasana, tempat segala pernak pernik yang melingkupi proses pembuatan puisi tersebut.

Melalui pilihan kata yang tepat penyair mengungkapkan nilai-nilai dalam puisinya. Latar belakang kehidupan penyair mempengaruhi puisi yang diciptakan. Oleh karenanya untuk menemukan makna yang tepat dari puisi tersebut cobalah memahami diksi dan pilihan kata yang dipakai dan pelajari pula profil si penyairnya dengan demikian kita akan mudah menghayati sebuah puisi.

Menghayati puisi merupakan aktifitas menggali kembali penghayatan penyair terhadap gagasan, ide, perasaan yang dituangkan ke dalam puisinya.

Dasar Pembentukan Puisi

1. Penentuan tema / pemilihan tema.
Puisi di bentuk berdasarkan tema tertentu yang dipilih penyair terhadap suana batinnya dan menggambarkannya ke dalam kata kata yang sangat cermat dengan estetika keindahan puisi.

2. Diksi.
Diksi atau pilihan kata pada puisi dipilih sesuai dengan suasana yang paling mengena dan memiliki estetika tersendiri untuk menimbulkan daya penggugah rasa atau evokasional (pembalikan rasa).

3. Penjalinan kata
Penjalinan kata atau pilihan kata disaring berdasar apa yang dilihat, didengar, diraba atau dirasakan penyair untuk dapat mengekspresikan suana batinnya baik berdasar pikiran, perasaan atau pengalamannya.

4. Pemilihan rima dan irama khusus
Pembuatan puisi juga disusun berdasar bunyi teratur yang dipilih dengan cermat sesuai dengan keinginan penyair untuk menghidupkan dan menuangkan suasananya. Hal ini bertujuan untuk menimbulkan kenikmatan dalam membaca puisi-puisi tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

UP TO DATE

Kidung Rumekso Ing Wengi

Kidung Rumekso ing wengi merupakan sebuah syair religius yang memiliki makna begitu dalam dan luas, sebuah syair yang amat menarik untu...

STAR NEWS