Sabtu, 30 Desember 2017

Mengenal lebih dalam sastra dan sastra Indonesia


Sastra sangat berkait dengan istilah filologi. Filologi sendiri sebagai kajian budaya mencakup sastra, bahasa, seni, politik, agama serta adat-istiadat. Sehingga sastra dapat juga disebut sebagai bagian dari filologi. Pengertian khusus secara tuntas mengenai teori, sejarah dan kritik sastra tidaklah ada, ketiganya saling terkait dan saling melengkapi.

Sastra dapat dipandang dari dua sudut berbeda. Secara umum kita dapat memandangnya memalui studi prinsip, kategori dan kriteria atau telaah langsung terhadap karya sastra. Sementara itu sastra juga dapat dipandang sebagai rentetan sejarah suatu bangsa.

Sastra Indonesia merupakan istilah yang melingkupi berbagai macam karya sastra di Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Istilah "Indonesia" sendiri mempunyai arti yang saling melengkapi terutama dalam cakupan geografi dan sejarah politik di wilayah Indonesia. Selain itu dalam memaknai sastra Indonesia dapat dilihat berdasar letak geografis atau berdasar turunan bahasa Melayu yang merupakan akar dari bahasa Indonesia.

Berdasar ruang lingkup kecil, sastra Indonesia dapat merujuk pada sastra yang dibuat di wilayah Kepulauan Indonesia. Sementara makna sastra Indonesia secara luas merujuk kepada sastra yang menggunakan bahasa akar berdasarkan bahasa Melayu (dimana bahasa Indonesia adalah salah satu dari turunan bahasa Melayu tersebut).

Dengan kedua makna di atas maka sastra Indonesia dapat juga diartikan sebagai sastra yang dibuat di wilayah Melayu, tidak hanya Indonesia, terdapat juga beberapa negara dengan bahasa Melayu seperti Malaysia dan Brunei, demikian pula bangsa Melayu yang tinggal di Singapura. Cakupan sastra Indonesia jika dilihat dari turunan bahasanya amatlah luas. Hal ini dapat terlihat dari manuskrip-manuskrip yang ditemukan dalam bahasa Melayu atau Jawi hasil karya para leluhur khususnya zaman Sultan Agung, dimana aksara Melayu Jawi atau pegon merupakan aksara yang dipakai sehari-hari

Disiplin ilmu sastra dalam perkembangannya selalu terkait dengan filsafat, sosial, politik, ekonomi, maupun psikologi dan antropologi. Sehingga lahirlah disiplin ilmu lain yang masih terkait satu sama lain dengan sastra diantaranya filsafat sastra, sosiologi sastra, psikologi sastra dan antropologi sastra.

Sastra tidak dapat lepas dari tiga unsur berikut : pengarang, masyarakat dan pembaca. Karya sastra merupakan suatu potret kehidupan dari masyarakat. Sementara potret kehidupan masyarakat ditulis dan dikarang oleh manusia itu sendiri yang disebut sebagai pengarang. Dan karya sastra ditulis untuk diapresiasikan oleh pembaca. Sehingga ketiga hal tersebut salinglah terkait dan saling melengkapi.

**diolah dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

UP TO DATE

Kidung Rumekso Ing Wengi

Kidung Rumekso ing wengi merupakan sebuah syair religius yang memiliki makna begitu dalam dan luas, sebuah syair yang amat menarik untu...

STAR NEWS